Model-model Pembelajaran Bahasa Inggris
Bahasa Inggris memiliki
peranan yang penting dalam upaya untuk berkomunikasi dan penjembatan dengan
pihak dunia luar. Oleh karena itu kali ini penulis akan menjelaskan beberapa model – model
pembelajaran bahasa Inggris saat ini yang tepat dan efektif. Dengan mengetahui
model – model pembelajaran bahasa Inggris, diharapkan ada suatu pengetahuan
yang bertambah bagi pendidik dalam hal ini para guru serta orang tua serta
diharapkan mereka dapat menerapkan metode yang tepat untuk melakukan
pembelajaran bahasa Inggris terhadap anak khususnya anak usia dini.
A. Grammar Translation Method
Pada
metode Grammar (the Grammar Method) siswa mempelajari kaidah-kaidah
gramatika bersama-sama dengan daftar atau kelompok-kelompok kosakata. Kata-kata
tersebut kemudian dijadikan frase atau kalimat berdasarkan kaidah yang telah
dipelajari. Pada metode ini penguasaan kaidah – kaidah lebih diutamakan
daripada penerapannya. Keterampilan lisan, seperti pelafalan, tidak dilakukan.
Metode ini mudah penerapannya karena guru tidak harus fasih berbicara bahasa
yang harus dipelajari, sedangkan evaluasi dan pengawasannya juga tidak sulit.
Metode Translation (the Translation Method) berisi kegiatan – kegiatan
penerjemahan teks yang dilakukan dari hal mudah ke hal yang sulit. Pertama dari
bahasa sasaran ke bahasa ibu dan sebaliknya. Penerjemahan teks dilakukan dengan
cara penerjemahan kata per kata maupun gagasan per gagasan termasuk ungkapan –
ungkapan idiomatic. Perpaduan dua metode tersebut di atas melahirkan metode
Grammar-Translation (the Grammar Translation Method / GTM) yang memiliki ciri –
ciri sebagai berikut:
1.
Pengajaran dimulai dengan pemberian
kaidah – kaidah gramatika dan mengacu pada kerangka gramatika formal.
2.
Kosakata yang diajarkan bergantung pada
teks yang dipilih sehingga tidak ada kesinambungan antara kelompok atau daftar
kosakata yang satu dengan yang lainnya.
3.
Penghafalan dan penerjemahan merupakan
ciri kegiatan yang menonjol, yaitu menghafal dan menerjemahkan kosakata dan
kaidah gramatika.
4.
Pelafalan tidak diajarkan atau sangat
dibatasi hanya pada beberapa aspek saja.
5.
Lebih menekankan pada ketrampilan
membaca dan menulis daripada menyimak dan berbicara.
Dari
uraian di atas, GTM dapat didefinisikan sebagai metode pengajaran bahasa
melalui analisis kaidah-kaidah bahasa secara rinci dan diikuti dengan penerapan
pengetahuan tentang kaidah – kaidah tersebut untuk tujuan penerjemahan
kalimat-klimat dan teks-teks, baik dari bahasa sasaran ke bahasa ibu atau
sebaliknya.
- Ciri-ciri
GTM:
1. Menekankan ketepatan; anak diharapkan
dapat mencapai standar yang tinggi dalam penerjamahan.
2.
Meruntutkan butir atau kaidah – kaidah
gramatika bahasa sasaran dengan ketat dalam silabus.
3.
Menggunakan bahasa ibu pelajar sebagai
medium instruksi.
- Teknik –
teknik dalam Grammar Translation Method:
1.
Translation of a literary
passage 6. Fill-in-the-blanks
2.
Reading comprehension questions 7.
Memorization
3.
Antonyms/Synonyms 8. Use words in sentences
4.
Cognates 9.
Composition
5.
Deductive application of rule
B. Direct Method (DM)
Pengajaran
langsung merupakan revisi dari Grammar Translation Method karena metode ini
dianggap tidak dapat membuat anak dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
asing yang sedang dipelajari. Dalam proses pembelajaran, penerjemahan dilarang
digunakan. Proses pembelajaran dengan DM, guru menyuruh sank untuk membaca
nyaring. Kemudian, guru memberi pertanyaan dalam bahasa yang sedang dipelajari.
Selama proses pembelajaran berlangsung, objek seperti peta atau benda yang
sesungguhnya bisa dipergunakan. Guru bisa menggambar atau mendemonstrasikan.
- Teknik-teknik
dalam Direct Method:
1.
Reading aloud
2.
Question and answer exercise
3.
Getting students to self-correct
4.
Conversation practice
5.
Fill-in-the-blanks
6.
Dictation
7.
Map drawing
8.
Paragraph writing
C. The Audio – Lingual Method
Istilah
audio-lingualisme pertama-tama dikemukakan oleh Prof. Nelson Brooks pada tahun
1964. Metode ini menyatakan diri sebagai metode yang paling efektif dan efisien
dalam pembelajaran bahasa asing dan mengklaim sebagai metode yang telah
mengubah pengajaran bahasa dari hanya sebuah kiat ke sebuah ilmu. Audio –
Lingual Method (ALM) merupakan hasil kombinasi pandangan dan prinsip-prinsip
Linguistik Struktural, Analisis Kontrastif, pendekatan Aural – Oral, dan
psikologi Behavioristik.
Dasar
pemikiran ALM mengenai bahasa, pengajaran, dan pembelajaran bahasa adalah
sebagai berikut:
1.
Bahasa adalah lisan, bukan tulisan
2.
Bahasa adalah seperangkat kebiasaan
3.
Ajarkan bahasa dan bukan tentang bahasa
4.
Bahasa adalah seperti yang diucapkan
oleh penutur asli
5.
Bahasa satu dengan yang lainnya itu
berbeda
Richards
& Rodgers (1986;51) dan Prayogo (1998:9) menambahkan beberapa prinsip
pembelajaran yang telah menjadi dasar psikologi audio – lingualisme dan
penerapannya sebagai berikut:
Pembelajaran
bahasa asing pada dasarnya adalah suatu proses pembentukan kebiasaan
yang mekanistik bahasa sasaran disajikan dalam bentuk lisan sebelum
dilihat dalam bentuk tulis.
Bentuk
– bentuk analogi memberikan dasar yang lebih baik bagi pembelajar bahasa
daripada bentuk analisis, generalisasi, dan pembedaan – pembedaan lebih baik
daripada penjelasan tentang kaidah-kaidah.
D. TPR (Totally Physical Response)
Ada
beberapa macam metode yang biasa digunakan seorang guru atau instruktur dalam
meningkatkan kemampuan belajar peserta didiknya seperti metode diskusi,
ceramah, dan lain-lain. Salah satu metode yakni metode TPR (Total Physical
Response) sebagai salah satu teknik penyajian dalam pengajaran khususnya dalam
pembelajaran bahasa asing, baik itu bahasa Inggris, Jepang, Perancis, dan
lain-lain. Metode pembelajaran adalah suatu ilmu yang membicarakan tentang
cara-cara menyampaikan bahan pelajaran, sehingga dikuasai oleh peserta didik
dengan kata lain ilmu tentang guru mengajar dan murid belajar.
Metode
ini juga disebut ‘the comprehension approach’ yang mendekatkan
pada pentingnya ‘listening comprehension’.Pada tahap awal pembelajaran
bahasa asing terfokus pada pemahaman mendengarkan. Hal ini berdasarkan pada
hasil observasi bagaimana anak-anak belajar bahasa ibu. Seorang bayi
mendengarkan suara disekelilingnya selama berbulan-bulan sebelum ia dapat menyebut
satu kata. Tidak ada seorangpun yang menyuruh bayi untuk berbicara. Seorang
anak berbicara ketika ia sudah siap melakukannya.
Pada Natural Approach (yang dikembangkan oleh Krashen
& Terrel), siswa mendengarkan guru yang berkomunikasi dengan menggunakan
bahasa asing mulai awal proses pembelajaran. Guru dapat membantu siswa untuk
memahami materi dengan menggunakan gambar dan beberapa kata dalam bahasa
ibu. Natural Approach hampir sama dengan Direct Method.
Pada Total Physical Response (TPR), siswa mendengarkan dan
merespon instruksi lisan guru. Bentuk instruksi yang diberikan seperti ‘Turn
around’, ‘Sit down’, ‘Walk’, ‘Stop’, ‘Jump’, dsb.
No comments:
Post a Comment