Sunday, March 15, 2020

Model-model Pembelajaran Bahasa Inggris

Model-model Pembelajaran Bahasa Inggris

Bahasa Inggris memiliki peranan yang penting dalam upaya untuk berkomunikasi dan penjembatan dengan pihak dunia luar. Oleh karena itu kali ini penulis akan menjelaskan beberapa model – model pembelajaran bahasa Inggris saat ini yang tepat dan efektif. Dengan mengetahui model – model pembelajaran bahasa Inggris, diharapkan ada suatu pengetahuan yang bertambah bagi pendidik dalam hal ini para guru serta orang tua serta diharapkan mereka dapat menerapkan metode yang tepat untuk melakukan pembelajaran bahasa Inggris terhadap anak khususnya anak usia dini.

A. Grammar Translation Method

Pada metode Grammar (the Grammar Method) siswa mempelajari kaidah-kaidah gramatika bersama-sama dengan daftar atau kelompok-kelompok kosakata. Kata-kata tersebut kemudian dijadikan frase atau kalimat berdasarkan kaidah yang telah dipelajari. Pada metode ini penguasaan kaidah – kaidah lebih diutamakan daripada penerapannya. Keterampilan lisan, seperti pelafalan, tidak dilakukan. Metode ini mudah penerapannya karena guru tidak harus fasih berbicara bahasa yang harus dipelajari, sedangkan evaluasi dan pengawasannya juga tidak sulit. Metode Translation (the Translation Method) berisi kegiatan – kegiatan penerjemahan teks yang dilakukan dari hal mudah ke hal yang sulit. Pertama dari bahasa sasaran ke bahasa ibu dan sebaliknya. Penerjemahan teks dilakukan dengan cara penerjemahan kata per kata maupun gagasan per gagasan termasuk ungkapan – ungkapan idiomatic. Perpaduan dua metode tersebut di atas melahirkan metode Grammar-Translation (the Grammar Translation Method / GTM) yang memiliki ciri – ciri sebagai berikut:
1.    Pengajaran dimulai dengan pemberian kaidah – kaidah gramatika dan mengacu pada kerangka gramatika formal.
2.    Kosakata yang diajarkan bergantung pada teks yang dipilih sehingga tidak ada kesinambungan antara kelompok atau daftar kosakata yang satu dengan yang lainnya.
3.    Penghafalan dan penerjemahan merupakan ciri kegiatan yang menonjol, yaitu menghafal dan menerjemahkan kosakata dan kaidah gramatika.
4.    Pelafalan tidak diajarkan atau sangat dibatasi hanya pada beberapa aspek saja.
5.    Lebih menekankan pada ketrampilan membaca dan menulis daripada menyimak dan berbicara.
Dari uraian di atas, GTM dapat didefinisikan sebagai metode pengajaran bahasa melalui analisis kaidah-kaidah bahasa secara rinci dan diikuti dengan penerapan pengetahuan tentang kaidah – kaidah tersebut untuk tujuan penerjemahan kalimat-klimat dan teks-teks, baik dari bahasa sasaran ke bahasa ibu atau sebaliknya.
  • Ciri-ciri GTM:
1. Menekankan ketepatan; anak diharapkan dapat mencapai standar yang tinggi dalam penerjamahan.
2.    Meruntutkan butir atau kaidah – kaidah gramatika bahasa sasaran dengan ketat dalam silabus.
3.    Menggunakan bahasa ibu pelajar sebagai medium instruksi.
  • Teknik – teknik dalam  Grammar Translation Method:
1.    Translation of a literary passage                  6. Fill-in-the-blanks
2.    Reading comprehension questions              7. Memorization
3.    Antonyms/Synonyms                                    8. Use words in sentences
4.    Cognates                                                      9. Composition
5.    Deductive application of rule

B. Direct Method (DM)

Pengajaran langsung merupakan revisi dari Grammar Translation Method karena metode ini dianggap tidak dapat membuat anak dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing yang sedang dipelajari. Dalam proses pembelajaran, penerjemahan dilarang digunakan. Proses pembelajaran dengan DM, guru menyuruh sank untuk membaca nyaring. Kemudian, guru memberi pertanyaan dalam bahasa yang sedang dipelajari. Selama proses pembelajaran berlangsung, objek seperti peta atau benda yang sesungguhnya bisa dipergunakan. Guru bisa menggambar atau mendemonstrasikan.
  • Teknik-teknik dalam Direct Method:
1. Reading aloud
2. Question and answer exercise
3. Getting students to self-correct
4. Conversation practice
5. Fill-in-the-blanks
6. Dictation
7. Map drawing
8. Paragraph writing

C. The Audio – Lingual Method

Istilah audio-lingualisme pertama-tama dikemukakan oleh Prof. Nelson Brooks pada tahun 1964. Metode ini menyatakan diri sebagai metode yang paling efektif dan efisien dalam pembelajaran bahasa asing dan mengklaim sebagai metode yang telah mengubah pengajaran bahasa dari hanya sebuah kiat ke sebuah ilmu. Audio – Lingual Method (ALM) merupakan hasil kombinasi pandangan dan prinsip-prinsip Linguistik Struktural, Analisis Kontrastif, pendekatan Aural – Oral, dan psikologi Behavioristik.
Dasar pemikiran ALM mengenai bahasa, pengajaran, dan pembelajaran bahasa adalah sebagai berikut:
1.    Bahasa adalah lisan, bukan tulisan
2.    Bahasa adalah seperangkat kebiasaan
3.    Ajarkan bahasa dan bukan tentang bahasa
4.    Bahasa adalah seperti yang diucapkan oleh penutur asli
5.    Bahasa satu dengan yang lainnya itu berbeda
Richards & Rodgers (1986;51) dan Prayogo (1998:9) menambahkan beberapa prinsip pembelajaran yang telah menjadi dasar psikologi audio – lingualisme dan penerapannya sebagai berikut:
Pembelajaran bahasa asing pada dasarnya adalah suatu proses pembentukan kebiasaan yang mekanistik bahasa sasaran disajikan dalam bentuk lisan sebelum dilihat dalam bentuk tulis.
Bentuk – bentuk analogi memberikan dasar yang lebih baik bagi pembelajar bahasa daripada bentuk analisis, generalisasi, dan pembedaan – pembedaan lebih baik daripada penjelasan tentang kaidah-kaidah.

D. TPR (Totally Physical Response)

Ada beberapa macam metode yang biasa digunakan seorang guru atau instruktur dalam meningkatkan kemampuan belajar peserta didiknya seperti metode diskusi, ceramah, dan lain-lain. Salah satu metode yakni metode TPR (Total Physical Response) sebagai salah satu teknik penyajian dalam pengajaran khususnya dalam pembelajaran bahasa asing, baik itu bahasa Inggris, Jepang, Perancis, dan lain-lain. Metode pembelajaran adalah suatu ilmu yang membicarakan tentang cara-cara menyampaikan bahan pelajaran, sehingga dikuasai oleh peserta didik dengan kata lain ilmu tentang guru mengajar dan murid belajar.

Metode ini juga disebut ‘the comprehension approach’ yang mendekatkan pada pentingnya ‘listening comprehension’.Pada tahap awal pembelajaran bahasa asing terfokus pada pemahaman mendengarkan. Hal ini berdasarkan pada hasil observasi bagaimana anak-anak belajar bahasa ibu. Seorang bayi mendengarkan suara disekelilingnya selama berbulan-bulan sebelum ia dapat menyebut satu kata. Tidak ada seorangpun yang menyuruh bayi untuk berbicara. Seorang anak berbicara ketika ia sudah siap melakukannya.

Pada Natural Approach (yang dikembangkan oleh Krashen & Terrel), siswa mendengarkan guru yang berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing mulai awal proses pembelajaran. Guru dapat membantu siswa untuk memahami materi dengan menggunakan gambar dan beberapa kata dalam bahasa ibu. Natural Approach hampir sama dengan Direct Method. Pada Total Physical Response (TPR), siswa mendengarkan dan merespon instruksi lisan guru. Bentuk instruksi yang diberikan seperti ‘Turn around’, ‘Sit down’, ‘Walk’, ‘Stop’, ‘Jump’, dsb. 

No comments:

Post a Comment

Belajar TIK Kelas 1 "Mengenal Bagian-Bagaian Komputer/Laptop " Part II

  Assalamu'alaikum wr. wrb.  Hello guys! How are you today? Semoga kalian selalu sehat dan tetap semangat yaa #aamiin 😊 Oya, pada kesem...